NEWS

No Image
Penulis: ariyanti Tag: Tanggal: 11 Oct 2017

Pelatihan TIK di Yayasan Pendidikan Al-Hidayah Teluk Panji

Untuk pertama kalinya murid saya di kelas 1 MIS Al-Hidayah Teluk Panji merasakan sesuatu yang berbeda saat di kelas.”

Lebih dari 17 tahun lalu, saat saya SD (Sekolah Dasar), guru saya hanya menulis di depan kelas kemudian dijelaskan dengan kata-kata sederhana, tidak divisualisasikan dengan jelas sehingga terkadang saya hanya terdiam sambil berfikir, “Sebenarnya guruku ini ngomongin apa dan bentuknya seperti apa ya?”

Kemudian akhirnya saya pun menjadi seorang guru di sekolah Madrasah Ibtida’iyah (setingkat SD) dan jadi guru kelas 1 pula. Pada tahap inilah saya akhirnya saya baru tahu ternyata tidak semua pertanyaan murid bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata, kadang saya sendiri bingung mencari kata-kata yang tepat agar para murid faham.

Berbekal amatan sederhana tersebut, barangkali memang ada yang perlu diubah dalam metode pembelajaran. Bukan sekedar karena ikut-ikutan perkembangan jaman maupun teknologi, namun lebih dari itu, bahwa saat ini kita dihadapkan dengan kondisi anak-anak didik yang lebih kompleks; mereka telah lebih awal mengenal teknologi. Lihat betapa banyaknya siswa yang tidak bisa terlepas dari gadget (smartphone) setiap harinya.

Meningkatkan Kompetensi, Mencuri Hati Anak Didik Hari Ini

Kita semua barangkali sepakat bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dapat mempengaruhi semangat belajar para peserta didiknya. Guru yang belum memiliki atau menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk para muridnya tidak akan mendapatkan posisi di hati para muridnya. Apalagi jika metode pembelajaran yang diterapkan masih metode lama yang masih monoton.

Hari ini, hampir setiap detik, siswa terus bersinggungan dengan desain teknologi yang multivisual. Dengan bantuan gambar, suara, warna, bentuk, corak dan lain-lain, kita dapat dengan mudah membantu mengembangkan metode pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menggunakan teknologi.

Namun tentu belum semua guru memiliki kemampuan yang mumpuni dalam memanfaatkan teknologi. Beruntungnya di sekolah tempat saya mengajar, di Yayasan Al-Hidayah teluk Panji IV, diberikan kesempatan untuk mengkuti pelatihan Teaher Competency Development Program. Program ini adalah program unggulan dari Djalaluddin Pane Foundation untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan guru terutama dibudang TIK.

Ada sekitar 20 guru yang terpilih untuk mengikuti program TCDP dari 37 guru yang ada di Yayasan tersebut. Setiap guru yang mengikuti program TCDP diwajibkan mengikuti Micro Teaching, yaitu mengajar dengan media presentasi program power point .

Saya sendiri mulai menerangkan materi pelajaran matematika dengan upaya agar setiap anak dapat terlibat aktif dan membangun suasana belajar yang menyenangkan. Materi hari itu adalah mengenal bilangan dari 1 sampai 10. Memang materi ini sangat mudah bagi anak yang sudah tahu, tapi akan berbeda bagi anak yang belum pernah sekolah TK (Tingkat Kanak-Kanak) bahkan anak yang memang sama sekali belum pernah diajarkan angka oleh orang di sekitarnya. Para murid lebih bersemangat mengikuti pelajaran yang saya sampaikan dengan contoh-contoh yang bisa dengan mudah divisualisasikan.

Saya menunjukkan angka 1 ampai 10 kemudian kemudian mengajak para murid menghitung  jumlah gambar yang di tampilkan di layar proyektor. Setelah gambar dihitung kemudian beberapa orang murid mengambil kertas tercetak angka yang sudah saya siapkan sebelumnya, angka yang diambil tentunya yang sesuai dengan jumlah gambar yang ada di layar.

Seorang guru harus bisa menguasai teknologi, dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah. Mengakhiri tulisan ini, mengutip pernyataan William Arthur Ward “Guru biasa-biasa saja hanya bisa menceritakan. Guru yang baik mampu menjelaskan. Guru yang unggul mampu menunjukkan. Sementara guru yang hebat bisa memberikan inspirasi”. Untuk saat ini saya belum bisa memberikan inspirasi, setidaknya sudah mampu menunjukkan.
 

Penulis: Kuswati

Guru di Yayasan Al-Hidayah Teluk Panji/Alumni pelatihan TCDP 2017

Related Posts

Comments

Twitter

E-Magz